Bandar Lampung – Kebun penelitian singkong mukibat menjadi pusat perhatian pada kunjungan kerja yang dilakukan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung bersama Rektor Universitas Lampung (Unila) pada Selasa (01/10/2025). Kunjungan tersebut menyoroti hasil riset unggulan Prof. Setyo Dwi Utomo, guru besar Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Unila, yang berhasil mengembangkan singkong mukibat melalui teknik grafting.
Singkong mukibat merupakan hasil penyambungan antara singkong klon Garuda (Manihot esculenta) sebagai batang bawah dan singkong karet (Manihot glaziovii) sebagai batang atas. Inovasi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas singkong secara signifikan. Bila rata-rata produksi singkong di Lampung hanya berkisar 24–26 ton per hektar, singkong mukibat mampu mencapai produksi hingga 240 ton per hektar, atau hampir sepuluh kali lipat lebih tinggi.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi petani singkong di Lampung. Dengan produktivitas yang jauh lebih tinggi, singkong mukibat diyakini berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu sentra singkong nasional.
Source video: dinas.kptph.lampung (Instagram)
